Kawatir Diplintir, ASN Pemprov Jatim Diingatkan Hati-hati Berucap, Bertindak, dan Berinteraksi di Media Digital
Dalam kesempatan tersebut, ia menyerahkan bantuan ganti rugi
bagi ASN yang terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi saat aksi
demonstrasi pada akhir Agustus lalu.
Bantuan tersebut diberikan kepada Erwin Sugiarta staf Biro
Adm. Pimpinan sejumlah Rp20 juta, Doni staf Biro Umum Rp10 juta dan Wahyu staf
Biro Umum Rp5,5 juta. 
Untuk diketahui, Erwin sendiri sepeda motornya menjadi
sasaran pembakaran massa demo di depan Grahadi pada 29 Agustus lalu. Sementara
Wahyu kehilangan tabungan yang rencananya digunakan untuk tahlilan 40 hari
ibunya
“Jadi yang terkonfirmasi Erwin, memang ada bangkai motornya.
Saya minta didata, ternyata banyak. Ada juga Pak Wahyu, itu tabungannya untuk
40 hari Ibunya itu juga terbakar,” katanya. 
Apel ini sengaja digelar untuk menandai berakhirnya
pemberlakuan flexible working arrangement bagi seluruh ASN pasca aksi unjuk
rasa masyarakat akhir Agustus lalu. 
Didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono dan
jajaran Kepala OPD Jatim, Gubernur Khofifah mengatakan pengaturan kerja memang
dibuat lebih fleksibel tujuannya agar keselamatan pegawai bisa lebih terjaga
utamanya di daerah yang potensial rawan keamanan
“Hari ini kita memulai kembali kerja full time sesuai
dinamika penugasan di masing-masing institusi dimana Saudara bertugas. Kalau
kemarin ada flexible working arrangement, sekarang kembali bekerja seperti
normalnya,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menambahkan, untuk penugasan dan tanggung
jawab masing-masing titik kerja ada resiko tertentu dan ada waktu yang memang
tidak bisa dibatasi pada jam kerja. 
“Itu yang sedang kita _exercise_bersama tim TAPD dikomandani
oleh Sekda. Kalau ada penyesuaian nanti disesuaikan dengan semua regulasi yang
ada. Salah satu yang mengalami penyesuaian dan pengurangannya agak siginifikan
adalah Sekda,” lanjutnya.
“Artinya kita sedang menghitung disparitas penerimaan
diantara kita semua,” imbuhnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga
menyampaikan kabar gembira bagi PPPK di lingkungan Pemprov Jatim. Per bulan
Februari 2026 mendatang, PPPK akan mendapatkan tambahan penghasilan pegawai
(TPP) 50 persen dari kelas jabatan.
“Karena harus ada kinerjanya dulu, maka terhitung mulai
Februari maka P3K akan mendapatkan TPP di 2026 sebesar 50 persen dari kelas
jabatan,” terangnya.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa tujuan dari peningkatan
pendapatan bagi PPPK adalah bagaimana beban tugas berseiring dengan reward yang
diperoleh masing-masing ASN Pemprov Jatim. 
“Kami berupaya untuk bisa memberikan apresiasi dari semua
kinerja dan beban tugas diantara semua personal yang ada di Pemprov Jatim,”
imbuhnya.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah berpesan kepada seluruh ASN
dilingkungan Pemprov Jatim untuk menjaga kehati-hatian baik dalam berucap,
bertindak maupun berinteraksi.
“Hari ini kehati hatian harus lebih dijaga mulai berucap,
bertindak dan berinteraksi. Apa yang kita lihat ini tiba-tiba kemudian ada
paramater-parameter serta indikator nilai yang kemudian muncul dan memiliki
keserupaan perspektif,” lanjutnya. 
Khofifah menilai bagaimana pentingnya akhlak dalam
memanfaatkan digital IT. Hal inilah yang mengilhami Gubernur Khofifah
mengadakan kajian bulanan Nasoihul Jaelani atau Mutiara Nasihat dari Syekh
Abdul Qadir Jaelani ada 31 item mengajarkan arti kejujuran, kesederhanaan,
sabar syukur dan ikhlas karya Syekh Muhammad Fadhil Al Jaelani. 
“Saya minta itu nanti jadi kajian bulanan. Satu bulan sekali
satu jam. Nanti Wagub yang  mengomandoi.
Pertama di kajian dibahas soal akhlak, bagaimana akhlak dengan digital IT. Jadi
sekarang bukan hanya dari lisan tapi jari-jari ini juga harus berakhlak. Eranya
ini adalah akhlak memberseiringi digital IT,” jelasnya. 
“Saya rasa ini bagian untuk memberikan ruh dalam diri kita,
bagaimana cara pandang, cara berfikir, menata hati dan cara bertindak kita.
Dinamika kehidupan luar biasa. Tontonan terlalu banyak, tuntunannya kurang,”
ungkapnya.
Ia berharap penguatan ini penting menjadi bagian dari
keberseiringan kehidupan dan mendorong proses implementasi supaya berseiring
dengan kebaikan-kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, institusi, bangsa dan
negara.
“Selamat bertugas tetaplah menjaga kehati hatian kita semua.
Saling kita mengingatkan, watawa soubil haq watawa soubisobr. Pengingat satu
dengan lain akan kebaikan dan kebenaran dengan sabar,” pungkasnya
Di akhir, Gubernur Khofifah juga berkesempatan mengadakan
silaturahmi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jatim, Bayu
Tri Haksoro yang memasuki purna tugas. (eko)

Posting Komentar untuk "Kawatir Diplintir, ASN Pemprov Jatim Diingatkan Hati-hati Berucap, Bertindak, dan Berinteraksi di Media Digital "