Kunjungan Menteri Agama Nasaruddin Umar ke Italia, Ini yang Dibahas

Menag Nasaruddin bertemu para Imam dan Biarawati Italia
Vatikan, Korantransparansi.com – Menteri Agama Nasaruddin
Umar menghadiri sebuah diskusi yang melibatkan biarawan dan biarawati Indonesia
yang ada di Italia. Pertemuan tersebut memanfaatkan waktu ketika Menag
berkunjung ke Italia.
Dalam diskusi yang berlangsung di KBRI Vatican, Menag
Nasaruddin Umar berbicara tentang kerukunan dan cinta.
Menag bertolak ke Vatikan, Roma, pada 25 Oktober 2025 untuk
menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian. Pertemuan ini
diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Koloseum.
“Saya harap para Imam dan Biarawati teguh dan setia pada
panggilannya, serta melandasi penugasan di mana pun dengan cinta,” pesan Menag
di Vatikan, Minggu (26/10/2025).
Menag bersyukur indeks kerukunan umat beragama di Indonesia
terus mengalami peningkatan. Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) pada 2022
sebesar, 73,09. Sementara dua tahun berikutnya, indeks KUB meningkat sebesar
76,02 pada 2023, dan 76,47 pada 2024.
“Sepanjang sejarah, indeks kerukunan kita mencapai tingkat
yang paling tinggi sekarang ini,” ujar Menag.
“Inilah saatnya membangun Indonesia dengan modal kerukunan
yang telah terinternalisasi. Tanpa kerukunan tidak bisa pembangunan berjalan
dengan baik,” sambungnya.
Dijelaskan Menag, keberagamaan di Indonesia adalah lukisan
Tuhan yang terindah. Keindahan ini tidak boleh dirusak oleh siapa pun
“Tentu ada riak-riak, tapi keadaan saat ini menunjukkan
peningkatan persatuan, sehingga perdamaian dan dialog menjadi tanggung jawab
bersama,” sebut Menag.
Menag mengajak umat beragama terus meningkatkan keimanan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan memberi kemudahan bagi setiap orang untuk
menjalankan ibadahnya.
“Kita berharap lebih banyak rumah ibadah dibangun. Namun
semua tentu harus memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. Untuk yang
belum memenuhi agar segera diselesaikan dan tentu Kemenag akan mendukung
prosesnya,” tegasnya.
Menag mengajak semua imam dan biarawati untuk mengajarkan
nilai-nilai agama tanpa menyebarkan kebencian kepada pihak yang berbeda
keyakinan. Menurutnya, internalisasi nilai agama harus dibangun atas dasar
cinta dan saling menghargai.
Selain kerukunan, Menag juga banyak berdiskusi tentang
penguatan ekoteologi. Menurutnya, krisis iklim saat ini menjadi ancaman global.
Sebagai bagian dari kontribusi dalam aksi iklim, Menag mengatakan ekoteologi
dan pelestarian alam dalam kurikulum pendidikan agama dan keagamaan.
Ekoteologi bisa dipahami sebagai konsep yang membahas
tentang inter-relasi antara pandangan teologis-filosofis yang terkandung dalam
ajaran agama dengan alam, khususnya lingkungan. Menag berharap nilai-nilai ini
dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan agama, menjadikan
pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab manusia.
Menag lalu menjelaskan bahwa trilogi kerukunan jilid pertama
yang mencakup kerukunan internal umat beragama, antarumat beragama, dan antara
umat beragama dengan pemerintah, sudah selesai. Kemenag saat ini mengembangkan
trilogi kerukunan jilid dua, yaitu: kerukunan antarsesama manusia, kerukunan
manusia dengan alam semesta, dan kerukuna dengan Tuhan
Kerukunan antara sesama umat manusia agar umar tidak saling
menghancurkan, apapun agama dan etniknya. Pilar kedua, hubungan harmonis antara
manusia dan lingkungan hidup. Alam semesta, bukan sekadar objek, tetapi
partisipan yang juga bertasbih memuji Tuhan.
“Jadi alam semesta ini partner kita, bukan hanya objek, tapi
juga partisipan. Mari kita bersahabat dengan tanaman, binatang, bahkan benda
mati,” tutur Menag , dikutip dari menag.go.id
Terakhir, Menag juga mengingatkan pentingnya hubungan
spiritual manusia dengan Tuhan, yang didasarkan pada penyucian dan pemahaman
yang lebih dalam terhadap makna keberadaan. (*)
Posting Komentar untuk "Kunjungan Menteri Agama Nasaruddin Umar ke Italia, Ini yang Dibahas"